Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

type="text/javascript">
RSS

Bakteri Anaerob

Bakteri Anaerob Serba Guna


Oleh NAWA TUNGGAL
Masyarakat urban tidakjarang menjumpai persoalan kloset mampet. Penghuni apartemen menemui saluran pencuci piring tersumbat sisa-sisa makanan.Aroma tak sedap pun soring merebak dan saluran air Kotor permukiman
Jika penyebabnya adalah bahan-bahan organik, bakteri-bakteri pengurai bias memperbaild keadaan tersebut.Bakteri-bakteri pengurai dipilih
dari jenis bakteri anaerob.
Bakteri anaerob merupakan jenis bakteri yang tidak membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup dan berkembang biak. Bakteri anaerob tumbuh
tanpa terkontaminasi udara bebas. Salah satunya tumbuh di dalam kotoran hewan yang masih berada di dalam perut.Ada dua cara untuk mem-
perolelinya. Cara pertama,mengambil bakteri anaerob dari kotoran di dalam perut hewan yang disembelih. Cara kedua,mengambil Kotoran dari dalam perut hewan ternak yang dipertahankan tetap hidup. Cara ini menggunakan teknologi medis dengan operasi fistula. .
Operasi fistula untuk membuat saluran pengambilan kotoran hewan ternak dari dalam perut tanpa menyebabkan hewan itu mati. Secara ilmiah, terbukti kandungan bakteri anaerob paling banyak berada di rumen, yaitu bagian perut pertama pada hewan pemamah biak.Bagian ini terietak di antara kerongkongan dan perut jala.
"Kotoran yang mengandung bakteri anaerob dapat diambil setiap hai-i dari hewan yang dioperasi fistula," kata Suryadi,periset pada Pusat Teknologi Limbah Radioaktif Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan),Minggu (21/3) di Jakarta.
Batan sejak tahun 2006 mengembangkan riset pemanfaatan bakteri anaerob yang diambil dari hewan ternak yang diopersi fistula. Hewan sapi  dan kerbau yang dipilih.



"Operasi fistula sudah dilalai-kan pada tiga ekor sapi dan seekor kerbau. Pada uji coba pertama mengakibatkan seekor sapi mati," ujar Suryadi.
Hewan yang akan dioperasi fistula hai-us berusia di atas dua tahun. Setiap pagi dapat diambil kotoran melalui lubang operasi fistula di bagian samping atas perut sapi atau kerbau tersebut.
Kotoran diambil dalam beittuk cair sekitar 120 mililiter-berisi jutaan bakteri anaerob yang siap dikembangbiakkan
Pengambilan kotoran dalam bentuk cairan seldtar 120 mililiter, tetapi berisi jutaan bakteri anaerob yang siap dikembangbiakkan.
Selanjutnya, pembiakan bakteri bisa untuk berbagai tujuan, antara lain untuk menghasilkan bahan peluruh bahan-bahan organik yang menimbulkan sumbatan-sumbatan pada kloset,wastafel, saluran cuci piring, dan sebagainya.
"Batan sendiri mengembangkan untuk campuran pakan ternak yang dikeringkan. Pakan ternak dengan kandungan bakteri anaerob (direkayasa dalam keadaan mati suri) akan membantu proses pencemaan ternak," kata Surya.
Bakteri an-aerob yang sebelumnya di rekayasa supaya mati suri itu akan kembali hidup ketika
masuk ke dalam perut hewan bersamaan dengan bahan makanan yang dikonsumsi. Dengan imbuhan bakteri anaerob,proses pencemaan makanan menjadi lebih cepat.
Pembiakan bakteri
Suryadi selama ini juga mendampingi usaha skala kecil dan menengah untuk usaha produktif pembiakan bakteri anaerob.Salah satunya, Koperasi Serba Usaha Agro Makmur di Karanganyar, Jawa Tengah.Soelaiman Budi Sunarto selaku pendiri koperasi tersebut menuturkan , proses pembiakan bakteri bias dilakukan ditingkat petani dengan bahan baku pedesaan yang melimpah. Koperasinya membuat dengan produk yang diberi merek ‘ Bio Josh “
"Medianya bisa menggunakan sekam padi yang digiling atau umbi-umbian yang dijadikan tepung," kata Budi.
Menurut Budi, langkah pertama, yaitu mempersiapkan media tepung sekam padi atau umbi-umbian. Kotoran ternak yang sudah diambil lalu diperas. Air perasan itu mengandung biang bakteri. Air itu lalu dicampur dengan tepung sekam atau tepung umbi-umbian. "Namanya proses probiotik," ujarnya. Proses itu harus seminimal mungkin terkontaminasi udara bebas agar kandungan bakteri aerob ( Bakteri yang membutuhkan oksigen ) tidak tumbuh subur di media tersebut. Media tepung sekam atau umbi-umbian sudah dicampuri biang bakteri kemudian diperam dalam wadah tertutup rapat. Lamanya diperam sampai dua minggu, tetapi setiap dua hari sekali harus diaduk-aduk selama beberapa menit.Proses selesai setelali dua minggu diperam. Media tepung sekam atau umbi-umbian itu sudah mengandung bakteri an-aerob yang mati suri dan siap digunakan.
"Kalau tidak akan digunakan langsung, sebaiknya dikemas ke dalam plastik yang tertutup rapat," kata Budi.Penyimpanan produk disarankan pada suhu 30 derajat Celsius dalam keadaan tertutup rapat sehingga bakteri anaerob tetap mati suri dan bias bertahan sampai bertahun-tahun.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar